Sabtu, 04 Agustus 2018

Biografi Singkat Pejuang Bung Tomo


Tomo atau dikenal sebagai Cap Tome terdaftar sebagai pahlawan nasional sejak November 2, 2008 melalui Pengukungan oleh Menteri informasi dan komunikasi M Nuh. Dia adalah popoler pada tanggal 10 November, pertempuran di Surabaya. Dia adalah seorang pembicara, semangat perjuangan bersemangat untuk berjuang untuk titik darah, untuk mempertahankan diri, tanah dan bangsa yang ia telah menyatakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Perjuangan Bung Tomo ada di blog MasZain.

Dia dibesarkan di sebuah keluarga kelas menengah. Pendidikan hal-hal yang harus kembali dan keluarganya. Tome telah ulet, pekerja keras, energi Juangnya sangat tinggi. Di era pemuda organisasi aktif dalam Pramuka atau rumah. Ia juga bergabung dengan beberapa kelompok politik dan sosial. Pada 1944 ia adalah anggota gerakan populer baru. Sejak kedatangan pasukan sekutu dan stopper Nica Tomo di Surabaya, ia berjuang dengan kekuatan pertahanan Surabaya cakar sekutu dan Nica. Tome topi memiliki pengaruh yang kuat antara muda dan pejuang. Dia adalah suara keras untuk membakar rohani prajurit untuk melawan semua pasukan sekutu. Pertempuran dipicu oleh kematian Brig AWS Malaby dengan pejuang. Meskipun kekuatan pejuang yang tidak seimbang dengan kekuatan pasukan Allied, tetapi peristiwa pertempuran November 10, dicatat sebagai acara yang paling penting dalam sejarah bangsa Indonesia circa 1950-60s CAP tome Mulai aktif dalam kehidupan politik. Dia kemudian menjadi Menteri Negara untuk urusan mantan bersenjata pejuang/veteran sekaligus bertindak Menteri sosial pada tahun 1955-1956 di kabinet Burhanuddin Harahap. Tome topi juga menjadi anggota parlemen Indonesia Partai Rakyat 1956-1959. Pada masa pemerintahan Orde Baru, stopper mengambil banyak mengkritik kebijakan Suharto yang ia mulai dari sasaran. Akibatnya, pada 11 April 1978 ia ditangkap dan dipenjarakan oleh pemerintahan Suharto. Ketika Layanan ini begitu besar dalam perjuangan untuk kemerdekaan. Satu tahun setelah stopper mengambil dalam mengadakan kemudian di gratis dan tidak banyak aktif dalam kehidupan politik. Topi Tomo dikenal sebagai suatu kultus Muslim yang saleh. Beliaupun meninggal ketika Haji di Arafat Mekkah pada 7 Oktober 1981. Mayat stopper Tomo dibawa kembali ke tanah air dan dimakamkan bukan di makam pahlawan, tetapi di Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya.